Cerita Seks Gue Bersama Gadis Kembang Desa Yang Polos. Nama gue Rudy, umurku 29 tahun, sewaktu umurku 27 tahun gue sudah menduda, dengan meninggalkan anak yang masih berumur 3 tahun. Gue mengalami konflik rumah tangga yang berujung perceraian yang membuat perubahan besar dalam hidup gue, anak, orang tua dan orang-orang terdekat kami. Salah satunya ialah pembantu kami Maya, dia sudah mengasuh anakku selama 3 tahun.
Gadis Kembang Desa Yang Polos
Maya ialah sesosok gadis desa yang masih begitu polos. 4 Tahun lalu gue jemput dia dari Perapa, umurnya pada saat itu masih 17 tahun. Dia sudah kuanggap sebagai keluargaku sendiri dan dia juga bekerja sangat baik dan penuh perhatian kepada keluarga gue.
Malam itu, saat istriku sudah pergi dari rumah, dia datang ke gue dan duduk dilantai sambil menangis, dia juga pada saat itu ingin meninggalkan rumah, dan berkata.
“Mas, Maya pamit juga ya, tapi Maya ga tau harus kemana, Maya begini karena engga enak dengan keadaan rumah saat ini”
Lalu gue berusaha menahannya tuk tidak pergi malam itu.
“May.. mbak sudah keluar, aku pisah bukan berarti juga mengusirmu, mau pergi kemana? sudah malam, bahaya dijalan” Dia pun mengerti dan kembali ke kamarnya.
Gadis Kembang Desa Yang Polos
4 Bulan sudah setelah perceraian gue, gue hidup dirumah sendiri bersama Maya, Maya begitu baik ke gue, apa-apa yang biasanya disiapkan oleh istriku, kini dia yang menggantikannya. Membuatkanku kopi, makanan, pakaian. Gue begitu terharu, tapi gue mendapatkan perhatian dari seseorang yang sebelumnya tidak pernah kuduga. Yaitu dari Maya pembantu gue.
Gue juga membalas itu semua dengan memenuhi segala kebutuhan dia. Gue jadi suka pergi bersama dia, memberikan dia pakaian yang layak. Namun dia tetap menjaga kesopanannya antara pembantu dan majikannya. Kalau kami pergi berdua pun dia tetap duduk di belakang.
Malam itu sewaktu gue pulang belanja bersamanya, saat itu sedang hujan deras sekali dan kita harus berlari kehujanan tuk menurunkan barang belanjaan kami dari mobil. Dan setelah selesai kami berdua segera bergegas ke dapur tuk merapikan barang-barang yang baru kami beli. Dengan tubuh yang begitu basah Maya menyodorkan handuk kering ke gue.
“Mas, ini handuk dipakai ya, biar nanti ga sakit”
Cerita Seks Gue Bersama Gadis Kembang Desa Yang Polos
Gue terharu dengan kebaikan dia, sudah lama gue mendambakan kasih sayang seperti itu. Gue terima handuknya sambil memandangi wajah cantiknya yang basah. Air diwajahnya menambah kecantikan dia, lalu dengan handuk yang diberikannya gue seka wajah dia.
“Kamu aja may, aku ga mau kamu sakit, aku sayang ke kamu May” dia terkejut dan menunduk.
“Mas, apa2an ini? Maya cuma pembantu”
“Engga May, kamu sama seperti gadis lain, kamu cantik sekali”
Lalu gue peluk tubuhnya. Kepalanya tepat berada di dadaku. Pada saat kupeluk, dia seolah menolak, tapi melemah seolah menerima.
“Mas, jangan mas.. May engga enakan” kuusap keningnya yang basah itu, lalu gue kecup keningnya.
“Tapi apa salahku May? aku sayang kamu May”
Cerita Seks Gue Bersama Gadis Kembang Desa Yang Polos
Tubuh Maya terasa lemas, kecupakanku terus merayap ke mata terus ke hidungnya sampai ke bibirnya, dan dia mendesah halus.
“Maya engga mau mas, Maya takut”
“Engga papa May, jangan takut”
Kuhisap lembut bibir Maya, sembari gue memainkan lidahku di mulutnya. Terasa sekali detak jantungnya yang berdetak dengan kencang. Sambil terus berpelukan kami berciuman dan kami melangkah pelan-pelan ke ruang tengah dan kududukan dia di sofa. Kuberanikan tangan kananku menyusup ke balik kaosnya yang basah itu dan kususupkan jari-jariku ke pangkal buah dadanya yang lembut. Suara Maya makin melemah.
“Mas.. udah, mmhh..”
Cerita Seks Gue Bersama Gadis Kembang Desa Yang Polos
Dia tak berdaya, begitupun tangan kiriku mulai menyusup masuk kedalam selangkangannya, melalui rok panjangnya yang tersingkap keatas dia berusaha menutup pahanya rapat-rapat. Tapi akhirnya melemah ketika jari tengahku berhasil menyentuh area sekitar vaginanya yang rupanya sudah becek dibalik CD dia. Kini sudah tak ada kata2 selain desahan dia.
“Mas.. mmhh.. aaahh..”
“Mas.. Maya masih perawan, jangan ya Mas..”
Setelah puas bermain dengan buah dadanya, bibirku terus merayap kebawah, dan kini vaginanya mulai kumainkan dan klitorisnya kumainkan dengan lidahku dan dia menggelinjang hebat disertai desahan2 manja ketika bibirku menggigit pelan klitorisnya. Kedua pahanya terasa keras menjepit kepalaku, sembari dia memekikan erangan.
“Mas! aaaaghh.. rasanya ada yang keluar aaagghh.. Maya sudah engga kuat mau keluar aaahhh!!!
Dia telah mencapai klimaksnya, lalu gue cium wajahnya yang berkeringat itu.
Cerita Seks Gue Bersama Gadis Kembang Desa Yang Polos
“Enak may?” matanya berkaca sambil ia mengangguk.
“Akan kubuat lebih enak dari ini May” kataku.
Lalu kuarahkan kontolku ke liang memeknya, terasa hangat sekali ketika kepala kontolku menyentuh bibir memek bagian dalamnya.
“Jangan mas!”
“Tenang say.. enak ga sakit kok..”
Dikit demi sedikit kumasukkan kontolku ke liang memeknya. Maya sedikit meringis keenakan, agak susah untuk masuk sebab masih begitu sempit memeknya Maya, setelah berjuang agak lama akhirnya kepala kontolku masuk juga, kemudian gue memeluk tubuhnya erat sembari membisikkan.
“Maaf ya sayang, agak sakit”
“Iya mas.. Maya juga sayang Mas..”
Kemudian “Bleesss” kudorong kuat kontolku disertai jeritan kuat dari Maya.
“Aaahhh!!!”
Lalu gue naik turunkan seirama dengan erangan Maya semakin gue percepat seiring dengan nikmat yang gue rasakan. Tak terasa sudah 10 menit kami bermain saling mendesah keenakan, kami saling menekan kemaluan kami masing-masing, ketika gerakan naik turun kugantikan dengan gerakan memutar sambil menekan keras kedalam, Maya menjerit keenakan.
“Aaagghh!! Maya udah ga kuat Mas.. aahh!!”
“Maya puas mas.. aaghh!!”
“Aku juga mau keluar May!!”
Kutekan kontolku kuat-kuat di memeknya sambil keluarkan semua spermaku ke liang memeknya. Lalu dengan tubuh yang dilumuri keringat birahi kami pun berpelukan, dan saling berciuman. Maya menangis dan menyesal sekali. Aku juga menyesal telah menodai wanita yang baik sekali ke gue. Dia terus-terusan menangis sampai akhirnya kami berdua tertidur sambil berpelukan.