Cerita Seks Pembantu Yang Lugu. Aku adalah seorang ayah dari 2 anak wanita yang baru berusia 5 dan 2 tahun. Istriku bekerja sebegai pegawai kantor swasta. Kehidupan rumah tangga kami harmonis dan bahagia, begitu juga soal ranjang, istriku dapat memuaskanku dengan permainannya yang hebat. Kami memiliki seorang pembantu, namanya Irma, usianya 22 tahun, dia masih gadis dan begitu lugu.
Cerita Seks Pembantu Yang Lugu
Kami mendapatkan Irma langsung dari desanya di Jawa Timur. Wajahnya cantik, kulitnya putih dan bersih, badannya kecil, tinggi sekitar 155 cm. Buah dadanya juga tak terlalu besar, namun begitu menggoda. Cerita ini berawal ketika aku baru pulang kerja, sekitar 2 siang, hari ini aku pulang cepat. Tidak seperti biasanya, aku pulang jam 8 malam, anakku biasanya pulang bersama ibu mereka jam 7 dari rumah neneknya.
Seperti biasa aku mengganti celanaku dengan sarung favoritku yang tipis tanpa celana dalam. Pada saat aku keluar kamar terlihat Irma yang sedang menyiapkan minumanku, segelas teh hangat. Pada saat ia sedang ingin memberikannya padaku, tiba-tiba ia tersandung karper didepan sofa dimana aku sedang bersantai. Gelas teh itu pun terjatuh, namun Irma malah terjatuh kearahku dan kepalanya menghantam kontolku yang hanya bersarung tipis. Spontan aku langsung meringis kesakitan, dia langsung bangun dan membersihkan gelas yang tumpah itu sambil meminta maaf.
Awalnya aku ingin marah, tapi kulihat wajah cantiknya yang lugu aku jadi kasihan ke dia. Sambil aku memeganginya aku berkata, “Sudah.. gapap yah, tapi iniku jadi pegel..” kataku sambil menunjukkan kontolku ke Irma.
“Irma harus apa ya mas?” tanya Irma lugu.
“Aduh Ma.. ini harus di urut..” kataku.
“Iyaudah mas, nanti Irma urut yah, Irma bersihkan ini dulu ya mas..” balasnya.
Cerita Seks Pembantu Yang Lugu
Aku langsung masuk ke kamar, saat itu aku cukup kaget dengan jawaban Irma seperti itu. Tak lama kemudian dia mengetuk pintu kamarku, “Mas.. ini Irma.. mana ya yang harus Irma urut?”.
Langsung aku rebahkan tubuhku diranjang dan membuka sarung tipisku, dengan kontolku yang masih lemas Irma menghampiri pinggir ranjangku dan ia duduk.
“Mas ada balsem atau apa?” tanya dia.
“Engga usah Ma.. pake tangan aja yah, ntar malah panas..” balasku.
Cerita Lainnya : Cerita Seks Kakak Sepupu Ku Yang Lagi Hamil Muda
Lalu dia meraih batang kontolku, perlahan-lahan ia elus, perlahan juga kontolku mulai tegang karena elusan dari tangannya yang lembut.
“Mas.. kok jadi besar yah?” tanya dia dengan wajah yang memerah.
“Iyah Ma.. terus aja yah, terus di urut.. Ohiya Ma.. kasih ludah kamu yah, biar ga seret..” kataku.
Pelan-pelan ia dekatkan wajahnya ke kepala kontolku, lalu diludahkannya kepala kontolku.
“Aahh.. yah Ma.. masih kurang itu Ma..” bisikku penuh nafsu.
Kuangkat pantatku sampai ujung kepala kontolku menyentuh bibirnya.
“Ma.. emutin dong.. biar ga capek kamu..” kataku ke Irma dengan sedikit memaksa.
Dia hanya diam dan menuruti apa mauku. Perlahan mulai dia emut kontolku, lalu perlahan juga ia masukkan kontolku kedalam mulutnya. Kepalanya turun naik, nikmat sekali rasanya, awalnya agak nyeri karena terkena gigi nya. Namun dia mulai mahir memainkan kontolku didalam mulutnya, sehingga kini rasanya benar-benar nikmat sekali.
Cerita Seks Pembantu Yang Lugu
“Yah.. terus Ma.. aahh..” rintihku.
Aku belai wajah dan rambutnya, aku turun naikkan kepalanya sehingga nikmat sekali. Sampai akhirnya aku tak tahan, dan.. “Aahh.. aahh.. Maa.. aahh.. yahh enakk..” rintihku sambil aku keluarkan spermaku didalam mulutnya. Dia hanya diam tak berkutik wajahnya memerah merasakan spermaku yang hangat membasahi mulut dan bibirnya.
Lalu dia berkata, “Udah mas?, apa engga sakit mas?” tanya dia dengan lugu.
Bibirnya yang basah memerah, terlihat dia juga sedikit berkeringat. Aku terkagum memandangnya yang cantik sekali, dia juga benar-benar menggairahkan. Aku duduk dan segera menghampirinya, “Ma.. kamu capek yah? tau ga kalau mas urut kamu, kamu juga bakal seger kayak mas ini..” kataku. Dia menjawab, “Engga mas.. tapi apa betul bisa bikin seger?” tanya dia semakin dia penasaran.
Aku menjawabnya dengan hanya menganggukkan kepalaku, lalu aku raih pundaknya dan aku ciumi keningnya. Turun ke bibir, dia hanya diam tak membalas, aku rasakan keringatnya mulai mengalir, akupun perlahan membuka kancing bajunya, satu persatu kubuka. Dia sama sekali tak berontak hingga kini tinggal celana dalam dan BH nya saja yang tersisa.
“Mas.. kalau ibu nanti datang gimana?” tanya dia takut.
“Dia kan lama lagi balik.. tenang aja yah Ma..” balasku penuh nafsu.
Cerita Seks Pembantu Yang Lugu
Kurebahkan dia diranjang, lalu aku memintanya untuk membuka pahanya.
“Ma.. buka yah.. gapapa kok..” kataku dan yakinkan dia.
Mulai dia membuka pangkal pahanya, dia benar-benar putih dan mulus sekali. Memeknya juga mulus sekali, tak ada bulu yang menghiasi memeknya. Aku mulai menjilati bibir memeknya, bahkan sesekali aku masukkan lidahku kedalam liang memeknya.
Nikmat sekali rasanya.
“Aaahh.. mas.. geli mas.. aahh” rintih dan desahnya.
Kini memeknya sudah benar-benar becek, klitorisnya juga sudah tegang, terus aku mainkan memek dan klitorisnya. Dia semakin mengejang-ejang dan terus mendesah nikmat, sampai akhirnya.. “Aaahh!!!” diiringi jeritnya, lendir orgasmenya keluar dari dalam liang memeknya. Benar-benar hangat dan nikmat sekali.
Kunjungi GINA4D Situs Gacor Terpercaya
“Gimana Ma? enak kan?” tanyaku.
Dia cuma mengangguk sambil menggigit bibirnya, terlihat ia masih sedikit takut.
“Nah sekarang Irma udah tau kan rasanya, enak kan Ma?” tanyaku lagi.
“Iya mas.. enak mas..” balasnya.
Cerita Seks Pembantu Yang Lugu
Mulai aku raba kembali area memeknya yang sudah becek dan hangat. Perlahan aku masukkan kontolku kedalam liang memeknya, dia mendesah kecil seiring kontolku yang terus masuk kedalam memeknya.
“Aaahh.. mas.. uuhh..” desahnya.
Terus aku keluar masukkan kontolku kedalam memeknya.
“Aaahh.. mas.. aahh.. aahh” desahnya.
Hangat dan nikmat sekali memek Irma, sekitar 10 menit aku menggoyang memeknya. Mulai aku rasakan denyutan dari memeknya, benar-benar menjepit kontol dan enak sekali. Sampai sekitar 30 menit kami bermain dengan posisi ia dibawah, terus aku goyang memeknya yang nikmat sampai akhirnya..
“Crooot.. crooot.. crooot!!!”.
Aku keluarkan semua spermaku didalam memeknya sambil kupandangi wajahnya yang lemas, begitu pun aku.
“Ma.. aku puas hari ini Ma..” kataku sambil membelai pipinya yang manis.
“Iya mas.. Irma juga puas.. maaf yah mas..” balas dia.
“Engga usah minta maaf Ma.. aku sayang sama kamu, aku mau lain waktu kita begini lagi yah..” kataku lalu kami mulai kembali berciuman.